Senin, 27 Agustus 2012

Detik-Detik Pendaratan Neil Armstrong di Bulan

TEMPO.CO , Amerika - Neil Armstrong adalah pilot pertama yang menginjakan kaki di bulan dengan bahan bakar habis pada 20 Juli 1969. Tapi dia tidak menyerah. Padahal pada hari itu semua mahluk di bumi menahan nafas ketika menyaksikan dia dan co pilot Buzz Aldrin menjadi manusia pertama yang berhasil mendaratkan kakinya di bulan. 
Tranquility Base di sini. The Eagle telah mendarat,” kata Armstrong saat itu memberitahu pengendali misi di NASA, Johnson Space Center dengan penuh percaya diri dengan ditandai hidupnya. Dua setengah jam kemudian Amstrong kembali melaporkan. Ini adalah satu langkah kecil untuk seorang manusia tapi satu langkah besar bagi umat manusia,” katanya ketika melangkahkan kakinya pertama kali di bulan.
Dua puluh menit kemudian rekan satu timnyanya, Buzz Aldrin menyusul turun menghampirinya, dan saat itu penduduk dunia menyaksikan dua pria ini menghabiskan dua jam berikutnya berlari-lari dipermukaan bulan. Mereka mengambil sampel batuan bulan, menyiapkan eksperimen, dan mengambil foto.

Armstrong meninggal dunia di usia 82 tahun setelah melakukan operasi penyumbatan pembuluh darah. Armstrong menjalani operasi jantung awal bulan ini, hanya dua hari setelah ulang tahunnya pada 5 Agustus 2012, untuk meringankan arteri koroner yang tersumbat.

Neil Alden Armstrong lahir di Ohio, Amerika Serikat, 5 Agustus 1930 – meninggal 25 Agustus 2012 pada umur 82 tahun adalah seorang astronot Amerika Serikat, pilot, insinyur, profesor universitas dan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat.
Sebelum menjadi seorang astronot, Armstrong adalah seorang perwira Angkatan Laut Amerika Serikat dan berdinas di Perang Korea. Setelah perang, ia bertugas sebagai pilot pengetes pesawat di Stasiun Penerbangan milik Komite Nasional Penasihat Penerbangan, akhir karier bertugas di Pusat Penelitian Penerbangan Dryden, dimana ia mencatatkan hampir 900 penerbangan pengetes. Ia memiliki ijazah sarjana dari Universitas Purdue dan Universitas California Selatan.
Ia berpartisipasi di program Man In Space Soonest yang diselenggarakan Angkatan Udara Amerika Serikat dan program penerbangan manusia Boeing X-20 Dyna-Soar, Armstrong bergabung dengan Korps Astronot NASA pada 1962. Penerbangan luar angkasa perdananya adalah misi Gemini 8 pada 1966, dimana ia menjadi pilot komando. Di misi ini, ia melakukan docking pertama kapal luar angkasa oleh manusia bersama pilot David Scott.
Presiden Richard Nixon menganugerahi Neil, dan Collins dan Aldrin, Medali Kebebasan Presidensial, disusul Medali Kehormatan Luar Angkasa Kongresional oleh Jimmy Carter pada 1978, dan Medali Emas Kongresional pada 2009.
Presiden Barack Obama memberikan duka cita mendalam bagi pahlawan Amerika itu. »Neil adalah pahlawan Amerika sepanjang masa. Ketika dia berhasil mendaratkan kakinya di bulan menggunakan Apollo 11 pada tahun 1969, mereka memberikan aspirasi untuk seluruh bangsa. Bukan hanya satu negara tapi seluruh dunia."

Aldrin, yang saat pendaratan di bulan menjadi patnernya juga memberikan rasa duka cita mendalam. »Meski saat itu kita jauh dari bumi, tapi kami tidak pernah merasa sendiri,” kata Aldrin lewat statemennya pada Sabtu, 25 Agustus 2012. »Hampir seluruh dunia mengambil kenangan dari perjalanan kami. Aku berkabung dengan jutaan manusia di seluruh dunia atas kematian pahlawan Amerika sejati dan seorang pilot terbaik yang pernah aku kenal,” kata Aldrin.
USA TODAY | ALIA FATHIYAH

Jumat, 24 Agustus 2012

Sudah Cukupkah Dana Anda untuk Pensiun Nanti?

Pernahkah Anda mengajukan pertanyaan ini kepada diri sendiri? "Apakah saya siap pensiun?" ...atau, "Saya ingin pensiun dini. Apakah mungkin?" Para pegawai biasanya menyambut dengan senang masa pensiunnya, karena pada dasarnya memasuki masa pensiun adalah sesuatu yang alamiah. Merupakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri akan prestasi yang telah dicapainya selama ini. Secara psikologis masa pensiun juga merupakan saat berkumpul bersama keluarga yang lebih optimal, atas tersitanya waktu selama ini ketika kita produktif bekerja. Namun makna yang paling penting dari pensiun adalah regenerasi, bahwa posisi kita digantikan oleh seseorang yang lebih produktif dan lebih cakap di bidangnya. Namun, apakah kita siap pensiun? Biaya hidup di Jakarta berada di peringkat ke-61 di ASEAN, namun di Asia Tenggara biaya hidup di Jakarta ternyata dinilai lebih tinggi dari Kuala Lumpur. Dengan fakta di atas maka kami sangat merisaukan apakah kalangan menegah kita siap untuk pensiun. Dengan inflasi rata-rata per tahun 10% saja, biaya hidup kita per bulan yang saat ini mencapai Rp 5 juta/bulan akan naik menjadi Rp 84 jutaan/bulan saat usia kita mencapai 55 tahun. Maka jika kita pensiun dari usia 55 tahun, dana pensiun yang harus dimiliki untuk sampai usia 80 tahun adalah Rp 36.438.503.777,- Dana yang sangat besar untuk ukuran saat ini, namun dana ini adalah hitungan yang tercipta ketika gaya hidup kita di usia 25 tahun mencapai 5 juta per bulan. Dapat kita perkirakan dana pensiun akan semakin besar jika biaya hidup kita juga semakin besar. Namun tentu saja kita bisa membuat perubahan gaya hidup saat sudah pensiun nanti, sehingga biaya hidup saat pensiun tidak akan terlalu mencekik. Tidak punya uang sebanyak 36 miliar seperti hitungan di atas? Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut: 1. Cek fasilitas dana pensiun dari kantor (DPLK), apakah sudah mencukupi kebutuhan kita nanti? 2. Hitung dana pensiun yang dibutuhkan. 3. Lakukan sedari dini persiapan, kegiatan apa yang akan kita lakukan nanti pada masa pensiun. 4. Menabung atau investasi ketika kita tidak memiliki dana pensiun. Simak tabel di bawah ini untuk sedikit gambaran: Setelah menghitung Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dari kantor dan ternyata dinilai kurang cukup, cari tahu berapa besaran dana pensiun yang dibutuhkan. Saatnya kita berhitung, apakah aset yang kita miliki saat ini sudah bisa membawa kita untuk memasuki masa pensiun nanti? Jika sudah siap, Anda sudah bisa dikatakan pensiun, dengan kata lain pensiun dini. Jika tidak, maka saatnya anda melakukan langkah berikutnya: menabung atau berinvestasi. Jangan sampai masa pensiun kita harus diisi dengan bekerja kembali hanya karena dana pensiun tidak cukup. Siapkan dana pensiun sedari dini dan nikmatilah bersama keluarga tercinta. QM Planner | Yudit Yunanto